Pemilihan Bibit Mangga
Pilih bibit mangga unggul sesuai tujuan: mangga meja untuk konsumsi segar (mis. Arum Manis, Gedong Gincu) atau mangga ekspor/olahan untuk pasar industri. Gunakan bibit okulasi/grafting kalau mau hasil seragam dan berbuah lebih cepat dibanding dari biji.
Kriteria bibit bagus
- Usia 6–12 bulan, tingginya 40–80 cm (untuk okulasi/grafting)
- Batang lurus, akar sehat, daun hijau normal
- Berasal dari sumber terpercaya atau balai benih
Persiapan Lahan
Mangga tumbuh baik di tanah berdrainase baik, pH 5,5–7. Lahan harus mendapat sinar penuh minimal 6–8 jam/hari. Olah tanah dengan cangkul atau traktor sampai gembur, tambahkan kompos/pupuk kandang 10–20 ton/ha untuk perbaikan struktur tanah.
Jarak tanam
Rekomendasi jarak tergantung varietas dan tujuan:
- Petani meja (pohon lebih besar): 10 × 10 m
- Untuk pola intensif/pepohonan lebih kecil (dilakukan pemangkasan): 6–8 × 6–8 m
Penanaman Mangga
Waktu tanam terbaik: awal musim hujan agar bibit cepat beradaptasi. Gali lubang 60×60×60 cm, campur tanah dengan pupuk kandang/kompos. Letakkan bibit pada lubang, atur posisi akar tidak tertekuk, timbun dengan tanah dan padatkan ringan. Siram sampai tergenang ringan untuk membantu konsolidasi tanah.
Teknik tanam
- Tanam pangkal akar sejajar permukaan tanah, jangan terlalu dalam
- Gunakan pelindung batang (penutup sederhana) untuk mencegah kerusakan oleh ternak/hama
Perawatan & Pemupukan
Perawatan utama: penyiraman pada 1–2 tahun pertama, penyiangan gulma, pemangkasan bentuk, dan pemupukan berimbang.
Skema pemupukan (sekadar panduan)
- Awal tanam: 2–5 kg pupuk kandang per pohon
- 2–3 tahun: NPK 15-15-15 sebanyak 150–250 g/pohon/tahun dibagi 2–3 kali
- Produksi (pohon dewasa): sesuaikan berdasarkan hasil panen dan analisis tanah
Pemangkasan
Pangkas cabang ketinggian untuk membentuk tajuk (ketinggian ideal 2–3 m untuk memudahkan panen). Buang cabang sakit dan silang untuk sirkulasi udara.
Hama & Penyakit
Beberapa hama umum: kumbang, lalat buah, dan kutu daun. Penyakit yang sering muncul: jamur bercak daun dan busuk pangkal. Terapkan pengamatan rutin, sanitasi lahan, dan gunakan kontrol hayati bila memungkinkan.
Pencegahan & pengendalian
- Perangkap feromon untuk lalat buah
- Pestisida nabati (ekstrak neem) untuk kutu daun
- Semprot fungisida bila gejala jamur muncul — ikuti label produk
Panen & Pascapanen
Waktu panen bergantung varietas; ciri matang sedikit bervariasi: warna kulit berubah, aroma harum, buah terasa agak lunak bila ditekan. Panen dilakukan dengan gunting/alat pemetik untuk mengurangi luka.
Penanganan pascapanen
- Sortasi mutu — pisah berdasarkan ukuran dan cacat
- Penyimpanan di tempat sejuk untuk memperlambat pemasakan
- Untuk pasar ekspor/industri, lakukan grading & packing sesuai standar
Mau versi cetak PDF atau versi AMP biar loading kilat? Klik
di sini Petani Sukses.